Oleh : Ivan Ubaidillah, S.Pd
Pernah mendengar nama Stephen Hawking? Ia adalah ilmuan fisika ternama asal Inggris yang telah meninggal pada tahun 2018 di umur 76 tahun. Semasa hidup ia terkenal dengan teori-teori “gila” mengenai bumi, salah satunya yaitu proses pembentukan bumi yang sering kita kenal dengan teori Big Bang.
Stephen Hawking ini juga memiliki pemikiran yang sangat kontroversial yaitu Alam semesta tidak diciptakan oleh Tuhan. “Alam memiliki hukum sendiri. Salah satunya gravitasi. Dengan begitu alam semesta bisa mencipta diri sendiri dari ketiadaan. Tak perlu meminta Tuhan untuk membuat cetak biru dan mengaturnya,” ucap dirinya pada saat sesi wawancara dengan salah satu majalah ternama. Mari kita kaitkan sains dengan agama.
Kata sains berasal dari kata science, scienta, scine yang artinya mengetahui. Dalam kata lain, sains adalah logos, sendi, atau ilmu. Sains dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mencari kebanaran berdasarkan fakta atau fenomena alam (Sudjana, 2008: 3-4).
Kemudian menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian agama adalah Sistem atau kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut juga dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut. Indonesia merupakan negara pluralitas dan salah satunya dalam hal agama. Terdapat lebih dari 5 agama atau kepercayaan yang dianut oleh masyarakat indonesia antara lain, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, serta kepercayaan masyarakak (Animisme dan Dinamisme).
Di dalam islam sangat menganjurkan umatnya untuk mengerahkan segalanya dalam menggunakan akal serta memikirkan segala apa yang ada di alam semesta ini. Hal ini sebagaimana tercantum dalam ayat Al-Qur’an surat Ar-Rahman ayat 33 yang artinya “Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”. Di dalam ayat tersebut Allah SWT memberikan kesempatan bagi manusia untuk melakukan pemikiran menggunakan akal dan eksplorasi terhadap alam semesta.
Allah SWT juga telah menurunkan mukjizat yang sangat berharga demi kelangsungan hidup umat manusia kepada nabi Muhammad SAW berupa Al-Qur’an. Al-Qur’an bukan hanya sekedar kitab suci bagi umat Islam, tetapi Al-Qur’an bersifat universal yakni diperuntukkan untuk seluruh umat manusia. Al-Qur’an merupakan rujukan dari berbagai macam ilmu pengetehuan. Seorang ilmuwan Muslim yang termashyur yaitu Ibnu Sina mengatakan jikalau sebuah sains disebut sains yang sejati apabila ia menghubungkan pengetahuan tentang dunia dengan pengetahuan tentang prinsip Illahi.
Jadi, Agama dan sains tidak selamanya berada dalam pertentangan dan ketidaksesuaian. Banyak ilmuwan yang berusaha mencari hubungan antara keduanya.Sains dan agama merupakan dua entitas yang berbeda, namun keduanya sama-sama memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan manusia. Agama merupakan petunjuk yang dipedomankan melalui aturan dalam kitab suci sedangkan sains berpinjak pada interaksi serta komunikasi yang terbangun dalam masyarakat. Keduanya akan bergandeng pada proses prilaku, moral, etika, stratafikasi sosial dan struktur masyarakat.