Sidoarjo, Senin, 9 September 2024 – SMP Islam Sidoarjo menggelar acara peringatan Hari Santri dan Sumpah Pemuda dengan kegiatan yang penuh makna dan edukasi. Acara tersebut dikemas dalam bentuk napak tilas ke makam para ulama besar di Sidoarjo, bertujuan untuk mengenalkan para siswa pada jejak perjuangan dan sejarah para tokoh yang menjadi pilar keagamaan di wilayah ini. Kegiatan ini melibatkan sekitar 340 peserta didik dan 30 guru yang bersama-sama mengikuti perjalanan spiritual dengan menaiki 17 armada bus “Tayo.”
Pemberhentian pertama rombongan adalah di makam Mbah Said di Sono, Buduran. Di lokasi ini, seluruh peserta didik diajak untuk melakukan tahlil bersama, dipimpin oleh guru agama. Melalui tahlil, mereka memanjatkan doa bagi para ulama dan mengenang jasa-jasanya yang telah menyebarkan ajaran Islam di Sidoarjo. Selain tahlil, peserta didik juga mendengarkan penjelasan tentang sejarah hidup Mbah Said dan kontribusinya dalam penyebaran Islam di daerah Sono.
Setelahnya, rombongan melanjutkan perjalanan menuju makam Mbah Jailani di Kajeksan, Tulangan. Suasana khusyuk kembali terasa saat seluruh peserta berkumpul untuk mendoakan almarhum Mbah Jailani. Para peserta didik kembali mengikuti tahlil bersama, diiringi oleh kisah-kisah perjuangan sang ulama yang disampaikan oleh para guru. Melalui penjelasan sejarah, mereka diperkenalkan pada kontribusi Mbah Jailani dalam membangun dan menguatkan akidah umat Islam di daerah Tulangan.
Acara napak tilas ini diadakan tidak hanya sebagai bentuk peringatan Hari Santri dan Sumpah Pemuda, tetapi juga sebagai upaya sekolah untuk menanamkan kecintaan terhadap agama dan bangsa. Para peserta didik diajak memahami bahwa perjuangan yang dilakukan para ulama dan pemuda terdahulu adalah fondasi bagi kehidupan berbangsa dan beragama yang mereka rasakan saat ini.
Kegiatan ini memberikan pengalaman yang mendalam bagi para siswa, membuat mereka menyadari bahwa perjuangan para ulama dan tokoh terdahulu adalah salah satu bentuk kecintaan terhadap agama dan tanah air. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat tertanam kuat dalam jiwa peserta didik sehingga mereka bisa menjadi generasi penerus yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak dan memiliki rasa cinta yang tinggi terhadap bangsa dan agama.
Acara napak tilas ini ditutup dengan perjalanan pulang ke sekolah, diiringi wajah penuh haru dan bangga dari para siswa yang telah mendapatkan pengalaman berharga tentang pentingnya menghargai sejarah dan perjuangan para tokoh terdahulu.
Alhamdulillah….
Kegiatan yang positif, semoga peserta didik bisa meneladani ajaran²nya, dan semoga menjadi peserta didik yang berakhlakulkarimah dan sholih bagi peserta didik putra, sholihah bagi peserta didik putri.
iyes… ini adalah kegiatan yang menarik dan asyik, karena peserta didik beserta bapak ibu guru, ustad/h pengampu BTQ langsung terjun ke masyarakat sehingga mereka mengetahui langsung tempat bersejarah sekaligus mendoakan secara langsung para syuhada yang gugur mendahului kita…
SMP Islam Sidoarjo jos..